Monday 26 December 2011

Posted by Unknown in | 16:51 No comments
Author : Yessi Aknovia

Part 1 :


Bukittinggi, 12 mei 2010

Zahratunnisa. .
Sebuah nama yang indah, sesuai dengan artinya yaitu bunga perempuan. Kebanyakan orang mungkin akan mengira pemilik nama ini adalah gadis yang lembut, feminim dan cewe’ banget. Namun, tidak untuk yang satu ini. Sang pemilik nama adalah seorang cewe’ yang sedikit tomboy, gokil, dan sedikit aneh.


Zahra memiliki rambut ikal pendek yang lumayan indah,mata sedikit sipit, hidung mancung warisan sang papa , bibir tipis, senyuman indah dan tubuh ideal membuat Zahra tampak cantik dan menjadi incaran cowok-cowok di sekolah nya. Tapi sayang, Zahra tidak pernah menggubris mereka dan selalu cuek bahkan terlihat sedikit sewot. Banyak alasan untuk Zahra bersikap begitu pada setiap cowok. Zahra bukannya tidak suka cowok, dia mengagumi salah satu kakak seniornya di bangku SMP . tapi dia menyayangkan rasa kagum yang berlabuh pada orang yang salah. Steve, kakak senior yang dikaguminya ternyata seorang playboy cap kadal, membuat dia ilfil pada cowok, di tambah lagi mantan-mantan kakak nyaa yang sama halnya dengan Steve.



Zahra memiliki hobi yang dimiliki cewek kebanyakan. Zahra suka music dan seni. Suara plus petikan gitar nya bisa di kategorikan bagus. Zahra lebih suka menghabiskan waktunya sendiri dengan novel ,komik dan buku kesayangannya ketimbang berkumpul dengan teman-teman cewek yang setiap hari membahas masalah cowok dan tidak terlepas dari pembahasan cinta.

“ zahraaaaa. .!!!” silvi atau yang lebih sering dipanggil iphi berteriak. Zahra yang sedang konsen membaca novel di beranda rumah tak bergeming sedikitpun. Yaaah. .kalau sudah berhadapan dengan buku, jangan harap dia akan menggubris yang lain.
“zahraaaa. .helloo. .kamu dengar gag siiih?? Apa harus aku panggil pakae toa??”,dengan sebal iphi merebut novel dari tangan Zahra.
“apaan siih iphiiiii?? Balikin novel akuuu. .lagi klimaks nya tuuuch “, akhirnya Zahra mengeluarkan suara.
“gag mauu. .dengerin dulu cerita akuu.”, iphi tersenyum lebar dan menyimpan novel Zahra ke dalam tas nya.
Zahra menyerah. Dengan lemas dia memaksakan diri untuk tersenyum kepada sahabat kecil nya itu. Iphi dan Zahra sudah berteman sejak mereka TK. Ditambah lagi rumah mereka yang hanya terpaut beberapa rumah.
“mau cerita apaa? Cepetaaan. .”
“uugh . .jujur deh kamu tu sebenar nya pengen banget dengerin cerita aku kan. .iya kan iya kan??” , iphi menggoda Zahra.
Zahra hanya tersenyum.
“araaa. .sumpah deeh. .senyum kamu tuu gimanaa gitu..aku aja yang cewe’ liat nya udah gimanaa gitu..apalagi cowo’, pasti udah klepar2. .hahhaa”
Zahra siap-siap menjitak iphi. “mau cerita gag nhee??? Malah ngegombal . .eeh tapi bentar deh. Jangan bilang kamu tu certain cowo’ lagi ”, dengan geram Zahra mencubit tangan iphi. .
“hehe. .iyaa sih raa. .tapi dengerin ya ya yaa. .gini..tadi di toko buku aku ketemu Ryand, trus kami ngobrol, trus makan siang bareng. .whuuaaahh. .seneng banget akuu hari inii. .” iphi dengan penuh semangat 45 mulai bercerita. Tapi, sang pendengar cerita, Zahra , malah sibuk mengacak-acak tas iphi dan tersenyum menang saat novel kembali ke tangannya.
“zahraa ..kamu dengar gag siih”, iphi manyun. .dia tau , teman dia yang satu ini kurang tertarik dengan pembahasan semacam ini. Tapi, dia selalu bercerita meskipun ceritanya dianggap angin lalu oleh Zahra.
“iyaa iphii. .aku dengar kok. .hmm. .sekilas..haha. .lagian kamu tiap hari ceritanya cowook terus sih. .”
“aaahh. .ara gag asyik ah di ajak cerita beginian . .”
‘ yaa. .aku males aja phi . .sorryy . .
“nggg. .kamu yakin gag mau buka hati buat cowok lagi ra? Hmm. .maaf aku nanya ini lagi..”
“hmm. .buat sekarang kek nya gitu phi. .akuu gag mau sakit lagii. .”
Pikiran Zahra melayang pada peristiwa 3 tahun yang lalu. .




Bukittinggi, 26 juni 2007

Dengan langkah pasti, Zahra melangkah memasuki gerbang sekolah barunya. Zahra baru saja diterima di SMAN 1 Bukittinggi. Dengan nilai rata-rata jauh di atas angka standar , Zahra dengan mudah mendapatkan kursi di sekolah terfavorit kota Bukittinggi. Tiba-tiba. .
Duukk. .
“aaauuu “, Zahra nyaris ambruk ke tanah . .namun sepasang tangan cepat menyambar nya. Tangan itu milik senior cowok. Mereka terdiam cukup lama. (Yaach. .mirip adegan-adegan di film film ituu. .:D )
“ uuppz. .ada apa ini?? Ngapain kalian?” suara galak seorang cewek mencairkan keadaan yang membeku saat itu.
“eh eh, .sorry, ,kamu gag apa2?? Sorry banget yach. .aku gag sengaja nabrak “, suara ramah cowok itu membuat Zahra gag sanggup menatapnya.
“hmm ..iyaa . .gag apa2 kok . .” zahra tersenyum. .
“kamu anak baru ya?? Cepetaan sana baris. .udah jam berapa niih!! Yang telat dijemur!!! “ lagi-lagi suara galak.
Zahra mendengus .”I i. .i iya kak. .permisi” ,setengah berlari Zahra memasuki barisan upacara.
Erick, senior yang tabrakan dengan Zahra menatap kepergian Zahra tanpa berkedip sedikit pun. Shinta yang menyadari itu tertawa geli. .
“rick. .rick..hellooow. .” shinta melambai-lambaikan tangan di depan mata Erick.
“eh eh. .apa siih lo??” Erick salting.
“ serius banget loo. .haha”
“ shin. .lo tau gag, . I’m falling in love at first sight. .ooo. .siapa diaaaa. .” erick berteriak jujur. .shinta menatap nya dengan heran. .
“lo lagi gag sakit kan rick?? Bukannya lo punya Adel??” shinta menyentuh dahi erick dengan punggung tangan nya. .
“gue serious shin. .gue harus cari tau siapa anak baru ituu . hmm. .adel?? gue baru aja putus sama dia”, erick tersenyum lebar dan berlalu meninggalkan shinta.
“hmm. .well . .sifat lo gag pernah berubah rick,playboy!!”, shinta menggumam dan menyusul Ricky.
Sementara itu, Zahra tidak bisa menghilangkan ingatan tentang cowok yang menabraknya itu. .Ya Tuhan. .apa ini yang namanya jatuh cinta? Zahra tersenyum tipis.
“hmm. .permisi. .boleh duduk disini??” suara ramah seorang cewek membuyarkan lamunan Zahra.
“boleh boleh. .silahkan. .”
“ kenalin. .andien. .”
“ zahraa. .zahratunnisa  “


Perkenalan yang singkat itu berbuntut panjang. .mereka bercerita akrab seolah-olah sudah kenal bertahun-tahun. Sesekali terdengar tawa renyah disela cerita mereka.
“keliatannya lagi serru nih. .boleh gabung kan??” suara bass seorang cowok menghentikan kegiatan beberapa detik. di belakangnya segerombolan cowok mengangguk setuju . Zahra tertawa kecil saat melihat cowok2 yang membawa semangkok bakso + teh botol . dia membayangkan film 3idiot.yaa. .kira2 begitulah tampang mereka. Pembicaraan yang terkesan gokil itu membuat Zahra lupa dengan kejadian tadi pagi dan mengikuti kegiatan MOS sebagaimana mestinya.

0 comments:

Post a Comment